Pendakwah yang
juga ulama salafi terkemuka Mesir, Syaikh Muhammad Hassan, mengecam
Kementerian Dalam Negeri yang melarang petugas keamanan khususnya polisi
untuk berjanggut, menekankan bahwa tidak ada keberatan sama sekali
untuk membebaskan polisi berjanggut dan tidak ada hukum yang mencegah
mereka dari melakukan hal tersebut.
"Apa yang mencegah saudara-saudara kita mengikuti sunnah Nabi SAW?" kata Syaikh Hassan.
Syaikh
Hassan menyerukan pejabat di Kementerian Dalam Negeri untuk tidak
menyangkal bahwa tidak ada hukum yang mencegah janggut dikenakan oleh
polisi yang ingin mengikuti Sunnah Nabi.
"Mengapa
mereka mencegah para petugas polisi kita untuk mengikuti Sunnah Nabi?
Bukankah Mesir sebuah negara Muslim? Bukankah konstitusi Mesir
menyatakan bahwa Syariah Islam adalah sumber utama UU? Mengapa mereka
menghindar dari Sunnah Rasulullah. Mengapa harus malu dengan Sunnah
Rasulullah?" tanya Syaikh Hassan.
Sebelumnya
Menteri Dalam Negeri Mesir Jenderal Muhammad Ibrahim menolak permintaan
dibolehkannya janggut di aparat keamanan dan menekankan bahwa tidak ada
yang akan diizinkan untuk melanggar tradisi penampilan polisi Mesir
yang berpenampilan klimis.
"Polisi
diminta untuk menjaga penampilan rapi sama seperti semua orang yang
bekerja di sektor yang terkait dengan keamanan," kata Ibrahim dalam
sebuah rapat.(fq/imo)
Sumber: era muslim.
Judul asli: Syaikh Muhammad Hassan: Tidak Ada yang Boleh Melarang Polisi Mesir Berjanggut
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ikutilah
sunnah Rasulullah SAW, jangan menyelisihinya. Jangan pula mengikuti
sunnah Abu Jahal lalu menyelisihi sunnah Rasulullah SAW. Ikuti saja
ayat:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا [الأحزاب:21]
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al-Ahzab: 21)
Bacalah juga hadis ini:
خَالِفُوْا الْمُشْرِكِيْنِ اُحْفُوْا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوْا اللِّحَى
" Selisihilah orang-orang musyrikin, potonglah (pinggir kumis kalian, dan biarkanlah jenggot kalian". [1]
لَتَتَّبِعُنَّ
سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى
لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Sungguh kamu sekalian akan mengikuti prilaku bangsa sebelummu sejengkal demi sejengkal, selengan demi selengan hingga mereka masuk ke lobang biawak, kamu akan mengikutinya . Kami berkata : “ Wahai Rasulullah ! Yahudi dan Nasrani ? Rasul menjawab : “ Siapa lagi “. [2]
Read more: http://mantankyainu.blogspot.com/#ixzz1nH81ye5Q
Tidak ada komentar:
Posting Komentar