Subhanallah, Keajaiban Allah Terus Menerus Terjadi Di Gaza
GAZA (Berita SuaraMedia) - Faksi-faksi perlawanan di Gaza menegaskan,
mereka belum menggunakan seluruh kekuatanya untuk menghadapi Zionis.
Mereka berjanji akan memberikan kejutan-kejutan lain bagi serdadu Zionis
Israel.
Pada Bulan Suci Ramadhan yang belum lama berlalu memang meninggalkan
kenangan bagi umat di seluruh dunia, salah satunya bagi penduduk Gaza
yang harus merasakan Ramadhan dan Idul Fitri di bawah kepungan pasukan
zionis Israel. Namun demikian,
keajaiban terus terjadi, menunjukkan kasih sayang Allah kepada umatnya.
Menurut laporan Badan Sensus PBB (UNFPA), dari sekitar 4.000 wanita hamil,
3.500 diantaranya telah melahirkan bayi mereka dengan selamat selama
serangan Zionis Israel di Gaza. Jumlah tersebut tentu cukup besar jika dibandingkan jumlah korban tewas yang diperkirakan mencapai 1.500 jiwa.
Sumber perlawanan yang dilansir oleh Media Media Islam mengatakan,
pihaknya masih mempunyai banyak kejutan bagi Zionis, namun mereka
menggunakan taktik militer sesuai dengan yang apa yang berlaku di medan
pertempuran.
Perlawanan mengingatkan, setelah sepuluh hari serangan udara Israel
dan dua hari serangan darat, pasukan perlawanan masih memberikan
kejutan-kejutan bagi Israel dengan penggunaan senjata-senjata baru yang
belum pernah digunakan sebelumnya. Seperti peluncuran roket yang
menjangkau jauh dari apa yang mereka perkirakan. Hal ini menunjukan
kebenaran perkataan perlawanan, bahwa perang baru dimulai.
Ia menambahkan, hingga saat ini penjajah Zionis masih lemah. Mereka
belum mampu menghadang roket-roket perlawanan ke sejumlah permukiman
Israel yang jauhnya 60 km dari Gaza. Mereka juga tidak mampu menangkis
serangan roket yang diluncurkan kelompok mujahidin ke pesawat-pesawat
tempur mereka, walau bagaimanapun canggihnya pesawat tersebut.
"Jika perlawanan mempunyai roket-roket anti tank sebagaimana pernah
digunakan pada waktu perang Libanon. Maka, ketahuilah !! hingga saat ini
perlawanan masih menggunakan roket B29. namun tentu kami tidak
mengungkapkan seluruhnya apa yang kami punyai", ungkapnya.
Sumber perlawanan menambahkan, pihaknya masih mengendalikan
pertempuran, faksi-faksi perlawanan mempunyai taktik masing-masing dalam
menyerang musuhnya. Mereka tidak akan menggunakan seluruh kekuatannya
sekaligus. Sebagaimana diketahui musuh. Adapun serangan terhadap
sejumlah serdadu Israel pada serangan darat kemarin menunjukan bahwa hal
tersebut baru dimulai.
TEL AVIV (Berita SuaraMedia) – Sebuah serangan yang justru berbalik
membunuh tentara dan penduduk sendiri. Serangan bumerang tersebut kini
terjadi pada Israel. Ada banyak senjata yang dipegunakan oleh tentara
pertahanan Israel (IDF) di Gaza mengandung komponen Uranium dan setelah
mengalami benturan memercikkan partikel aerosol yang kemudian tertiup
kembali ke arah perbatasan Israel dengan dampak-dampak yang cukup parah.
Sudah beberapa waktu berlalu sejak Israel mengebom
Libanon dan Jalur Gaza, dan dalam kedua serangan tersebut, senjata yang
dipergunakan Israel meninggalkan jejak derita bagi orang-orang yang
tinggal di daerah hembusan angin.
Kini bisa dilihat hasil-hasil tindakan tersebut,
dan boleh dibilang, siapa yang menebar benih maka dia akan menuai
hasilnya. Hal tersebu terngiang jelas pada telinga para penduduk Israel.
Sejumlah pernyataan kesehatan yang dirilis membuktikan bahwa ketika
sebuah pasukan mempergunakan senjata yang ilegal dengan licik, maka
penggunaan senjata tersebut akan berbalik kepada sang empunya. Seperti
yang terjadi saat ini, dimana senjata Israel membunuh warga Yahudi
Israel.
Pada bulan Mei lalu, harian Haaretz menyebutkan:
"Kualitas sperma pria Israel turun 40% dalam satu dekade terakhir. Hasil
tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit
Hadassah (organisasi wanita Zionis) Yerusalem, Mount Scopus. Penyebab
penurunan tersebut masih belum diketahui, namun para peneliti meyakini
bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan terpaparnya
anak-anak dan wanita hamil terhadap hormon dan zat-zat lain yang mengkontaminasi makanan dan air.
Bulan ini ada sejumlah statistik yang kembali
mengindikasikan bahwa kontaminasi uranium kadar rendah kemungkinan besar
menjadi penyebabnya. Tajuk utama berikutnya bahkan lebih mengejutkan:
"Lebih banyak wanita yang didiagnosis mengidap kanker di Israel
dibandingkan Eropa." Tingkat kesehatan Israel anjlok drastis jika
dibandingkan dengan negara-negara berkembang di Eropa, kata Asosiasi
Medis Israel pada hari Rabu (16/9). Israel terpuruk di bawah rata-rata
negara Eropa dalam hal pencegahan penyakit.
Laporan tersebut memberikan pesan yang jelas bahwa
ada sesuatu yang mungkin menyebabkan hal tersebut. Perbandingan tersebut
menyebutkan angka pasien kanker wanita sebagai berikut:
290 orang per 100.000 penduduk, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 179 orang di Eropa.
Terdapat pula tanda-tanda tumor yang merusak sistem
imunitas manusia, tingkat penyebaran tumor tersebut bervariasi diantara
berbagai wilayah geografis di Israel. Sebanyak 4.812 kasus tumor yang
dialami penduduk Yahudi dilaporkan pada Lembaga pendaftaran kanker dalam
periode studi 1960-2005. Ada peningkatan standar usia yang penderita
Tumor pada kaum Yahudi kelahiran Israel. Angka kejadian tertinggi tampak
pada kaum Yahudi dengan
rata-rata usia 20-24 tahun.
Kesimpulannya: Laporan tersebut mengindikasikan
tingkat kejadian tumor pada orang-orang Yahudi dewasa yang lahir di
Israel meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Mengenai hal
tersebut, Leuren Moret mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh
penghirupan radiasi tingkat rendah.
"Uranium dan fosfor bersifat
saling mengikat. DNA dan sel tubuh warga Israel memiliki kadar fosfat
yang tinggi, dan oleh karena itu, DNA dan sel tubuh tersebut mampu
menarik uranium. Saat uranium tersebut telah menempel pada DNA dan sel,
maka zat tersebut menimbulkan kerusakan yang diakibatkan oleh efek kimia
logam berat, radioaktif dan partikel."
"Namun dampak terburuk uranium bagi DNA dan sel
adalah efek foto-elektron. Uranium bukan hanya melepaskan energi dalam
bentuk partikel alfa dan sinar gamma, namun juga menyerap energi lain
yang dilepaskan oleh sel dan kemudian melepaskan energi serapan tersebut
dalam bentuk sinar foto-elektron yang mampu melenyapkan apapun yang
melekat pada uranium. Hal ini pertama kali dijabarkan oleh Dr. Chris
Busby, seorang pakar radiasi tingkat rendah yang bekerja untuk
pemerintah Inggris dan Parlemen Eropa.
Leuren menambahkan, "Karena dampak paparan uranium,
dilaporkan bahwa ada peningkatan tajam angka penderita diabetes sejak
tahun 1945, dan hal tersebut dikaitkan dengan radiasi, khususnya paparan
uranium.
Wanita hamil yang
menderita diabetes dan tidak merawatnya, akan melahirkan bayi-bayi
lemah yang membiakkan kanker ganas dalam tubuhnya, resiko kerusakan
jantung dan berbagai bentuk kecacatan lahir dan penyakit lainnya.
Paparan uranium dapat menimbulkan serangkaian penyakit, seperti
penyakit otak, usus, keracunan logam berat, ruam di kulit. Kontak dengan
kulit yang terkontaminasi menimbulkan resiko tinggi terkena kanker
kulit.
Dampak terburuk dari paparan radiasi adalah
kematian janin dan cacat genetik, dimana cacat genetik pada janin akan
terus terjadi dan tidak terputus bahkan hingga generasi berikutnya.
Uranium panas dari bom,
peluru kendali dan proyektil peluru ilegal menimbulkan gas radioaktif
yang terdiri dari partikel-partikel kecil uranium oksida yang dihasilkan
kala proyektil peluru melesat keluar dari gagang senjata.
Setelah mengalami benturan, gas radioaktif dalam
volume yang tinggi menyebar ke atmosfer, dimana zat tersebut bisa
ditularkan di sepanjang perbatasan, dan bahkan mengelilingi dunia dalam
beberapa minggu. Zat tersebut tetap berada di atmosfer sebelum
dijatuhkan kembali ke bumi, biasanya dalam waktu dua bulan sesudahnya.
Partikel uranium kadar rendah mengkontaminasi udara yang dihirup
manusia,
air minum dan makanan.
Jaringan tubuh manusia akan menyaring partikel
uranium kadar rendah dari darah dan menyebabkan berbagai penyakit yang
banyak disebut "sindrom Perang Teluk". Radiasinya berbeda, tidak
mengenal batasan, kelas ekonomi sosial, dan agama. Tidak ada cara untuk
menyembuhkan atau membersihkannya.
Sebelumnya, cacat DNA semacam itu
menimpa bayi dan anak-anak Irak
dan Afghanistan, sebagaimana dengan jelas terlihat dan
didokumentasikan. Dengan terpapar uranium, maka ada kemungkinan kuat
bahwa kaum Yahudi Zionis di Israel akan merasakan dampak yang sama untuk
beberapa generasi ke depan.
AS memasok Israel dengan berbagai jenis senjata
yang mengandung komponen uranium, dan dipergunakan dalam konflik Libanon
maupun pembantaian Gaza. Israel kini memiliki tumpukan senjata serupa
yang dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan
serangan ke Iran. Jika serangan tersebut jadi dilakukan, maka akibatnya akan menimpa seluruh kawasan Timur Tengah. (dn/pt) Dikutip oleh
www.suaramedia.com
Click Video